Thursday, June 14, 2007

Review Kegiatanku


Ini catatan agenda kira-kira dulu ya...karena catatan resminya masih belum dapat.

Juli 2006

Berjumpa dengan Prof. Wid di RS. Hermina. Treatment : Obat & request utk EEG

Agustus 2006

Tes EEG di Laboratorium Klinik Budi Sehat di Solo, berhubung alat yang ada di RS Elizabeth Semarang sedang rusak.

September 2006


  • Coba second opinion ke dr spe syaraf anak. Hasilnya....tidak ada harapan untukku (hi....kok ndhisiki kersane Gusti tho Pak Dokter)

  • Back to Prof Wid. Beliau masih punya harapan untukku. Syaratnya musti telaten dan tidak boleh patah semangat, karena prosesnya bakalan lama.

Oktober 2006


Gambaran tentang kondisiku sudah lebih jelas. Istilahnya macem-macem lho...tergantung spesialisasi dokternya. Ada yang bilang Developmental Delayed, ada yang bilang Cerebral palsy, ada lagi yang mendeskripsikan dengan Avasia motorik, de es be. Sampai bulan ini aku sudah bisa merangkak, dan suka sekali mengoceh. Hore.......


Desember 2006


Aku bisa berdiri......berpegangan pada meja, aku bisa berdiri sendiri. Alhamdulillah....


Januari 2007


Aku bisa rembetan (apa ya bahasa indonesianya..) Iya lho...aku beneran bergeser dari satu titik ke titik yang lainnya sambil berpegangan. Aku juga suka sekali di titah. He..he..umi sama mbak Nur sampai pegel deh punggungnya karena nitah aku. Nggak pa-pa ya...Ntar kalau udah bisa jalan nggak minta dititah kok..


Februari 2007


Yi..ha....aku udah bisa naik sendiri ke atas meja pendek di ruang tamu, trus lagi nyobain naik ke sofa. Cuma ke sofa masih agak sulit....masih harus belajar lagi nih...Hobi merangkak masih. Malah kadang kalau umi lupa tutup pintu, aku keluar aja ke halaman. Habis..pengin ikutan main di luar sana.


Mei 2007


Test BERA again. Hasilnya surprize....Ada perkembangan yang cukup baik di syaraf pendengaranku. Alhamdulillah.....


Aku juga sudah bisa pegang dot sendiri lho...Gara-garanya, waktu di tempat terapi ada temenku yang mimik sambil pegang dot. Oohhh..ternyata anak kecil juga bisa tho...gitu pikirku. Trus di rumah aku cobain deh...Eh..ternyata bisa lho..Kalau gitu aku harus banyak berlajar untuk hal lainnya juga dong. Makanya umi berencana mengikutkan aku ke play group. Rencana ini didukung banget sama dr.Irma. Ibu dokter yang baik ini yang udah banyak banget ngasih masukan ke umi. Malah beliau juga yang nemenin umi bicara dengan Ibu Kepsek Playgroup. Meskipun belum ada jawaban dari pihak sekolah, kami masih tetap berharap.


Juni 2007


Ibu Prof menganjurkan untuk pakai hearing aid. Umi dan Abi hunting hearing aid. Hingga akhirnya ketemu dengan dr. Pujo di Semarang Hearing Centre - Clinic Diagnostic Centre- RSDK.


Masya Allah...seminggu tiga kali ke Kariadi kok ya nggak tahu kalau ada tempat ini. Coba kalau tahu dari dulu, kan bisa ditangani lebih dini ya.. Yo wis lah nggak boleh menyesali keadaan. Hanya jadi pelajaran saja, kalau kita harus lebih proaktif lagi mencari informasi. Jangan hanya terpaku pada saran para dokter.




News Update about me


Hem..lama sekali ya tidak ada berita tentang aku. Mungkin umi sedang sibuk di kantornya.
Umurku sekarang 2 tahun 6 bulan. Meskipun sampai saat ini aku belum bisa berjalan dan berbicara, aku tidak mau menyerah. Apalagi melihat usaha umi dan abi yang gigih berikhtiar untuk pengobatanku.
Masih ingat cerita umi tentang kemajuan perkembanganku di sini.

Setelah lebih dari setahun mengikuti terapi OT, speech therapy, juga FT, umi masih merasa ada sesuatu yang belum dilakukan. Berkaitan dengan kemampuan bicaraku yang masih belum tampak ada perkembangan berarti. Mungkin ini feeling seorang bunda ya. Jadilah umi curhat ke dokternya seperti cerita itu, docter said, all have done. Malah waktu umi tanya apakah perlu menggunakan hearing aid, beliau mengatakan belum saatnya.

Setelah pengalaman ke dokter syaraf anak yang itu, yang dia bilang aku nggak akan bisa apa-apa....(You were wrong Sir !!!), Umi dan Abi cari dokter lain. Alhamdulillah ketemu Ibu dokter yang lebih kooperatif. Meskipun tidak berani menjanjikan bisa 100 % normal, tapi setidaknya Ibu profesor ini punya gambaran alternatif treatment yang bisa dilakukan. Dan 1 tahun terakhir, aku ikuti program pengobatannya di samping terapi yang tetep dijalankan.

Finally, setelah usiaku melewati dua tahun dan belum juga bisa bicara, umi keukeuh cari informasi kesana kemari, browsing sana-sini, dan semakin curiga jika ada sesuatu dengan pendengaranku. Diskusi panjang dengan Ibu dokter menghasilkan keputusan cek ulang BERA test dan opsi penggunaan hearing aid.

Rupanya memang Allah menghendaki jika jalan nya harus demikian. Setelah setahun terakhir ini berupaya mencari dokter THT yang paham betul tentang gangguan pendengaran pada bayi dan balita, akhirnya baru ketemu hari Rabu kemarin. Dengan dokter yang ramah inilah, semua pertanyaan umi dan abi tuntas terjawab. Hasilnya, aku harus menjalani serangkaian tes BERA, OAE dan Tympanometri untuk mengetahui secara detil, seberapa tingkat ambang pendengaran yang aku punya. Alhamdulillah, ternyata sekarang di kota ku ini sudah ada Hearing Centre. Padahal tadinya, yang aku tahu, kata Umi sebelumnya cuma ada di Jakarta, Surabaya dan Bali. Ya..nggak jadi jalan-jalan deh, karena umi dan abi jelas milih yang terdekat lah....

Rencananya minggu depan, akan dilaksanakan. Doakan aku ya..semoga apapun hasilnya, akan memberikan gambaran yang tepat untuk action plan berikutnya.