Sunday, June 15, 2008

Gangguan Hiperkinetik

sumber : http://www.geocities.com/almarams/Hiperkinetik.html

Apakah Gangguan Hiperkinetik itu?

Gangguan Hiperkinetik adalah gangguan yang mulai tampak sejak masa kanak, biasanya sebelum usia 7 tahun. Ia memiliki 3 ciri utama yaitu ketidakmampuan memusatkan perhatian, kesulitan mengendalikan impuls/dorongan (impulsivitas), dan hiperaktivitas.

Gangguan ini telah dikenal sejak hampir seratus tahun yang lalu. Banyak nama lain dipakai untuk menyebut gangguan ini, antara lain Gangguan Pemusatan Perhatian, Disfungsi Otak Minimal (Minimal Brain Dysfunction/MBD), dan Hiperaktivitas.

Dari penelitian, terutama di luar negeri, ditemukan bahwa sebanyak 3 sampai 5% anak menderita Gangguan Hiperkinetik. Anak laki-laki jauh lebih banyak dari anak perempuan.


Bagaimana kita tahu bahwa seseorang anak menderita Gangguan Hiperkinetik?

Anak dengan Gangguan Hiperkinetik menunjukkan beberapa gejala dari yang berikut:

Tidak mampu memusatkan perhatian, misalnya:

  • Perhatiannya mudah beralih
  • Sering tidak memperhatikan hal-hal kecil/detil, atau membuat kesalahan yang sepele
  • Tampak tak mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya
  • Tidak bisa menaati perintah
  • Kesulitan dalam pengaturan tugas/perkerjaannya
  • Sering menghindari, tidak menyukai, atau enggan terhadap tugas-tugas yang memerlukan pemikiran dan konsentrasi (seperti pelajaran atau pekerjaan rumah)
  • Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk mengerjakan tugasnya
  • Tidak bisa bermain suatu permainan dengan cukup lama
  • Sering pelupa dalam kegiatan sehari-hari
Kesulitan untuk mengendalikan dorongan/impuls (impulsivitas):
  • Membuat kesalahan-kesalahan yang bersifat sembrono atau impulsif
  • Sering berteriak di kelas
  • Sulit menunggu giliran, tak sabar
  • Mengerjakan hal-hal berbahaya tanpa pikir panjang
  • Mengacau permainan anak lain
  • Menyela pembicaraan
Hiperaktivitas:
  • Menggerak-gerakkan tangan dan kaki
  • Sulit tetap duduk diam, sering meninggalkan tempat duduknya
  • Berbicara sangat banyak
  • Sering berlari-lari atau memanjat pada situasi yang tidak pantas
  • Berganti-ganti kegiatan tanpa menyelesaikannya
Anak dengan Gangguan Hiperkinetik sering tertarik akan sesuatu rangsangan atau hal-hal yang baru dan akan dengan mudah teralihkan perhatiannya oleh lingkungan. Apa yang menarik perhatian anak ini berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan sering tak sejalan dengan apa yang dianggap penting oleh orang tua atau guru. Singkatnya, anak ini tahu mengarahkan perhatian, tapi sering tak dapat menentukan apa yang relevan atau berhubungan dengan tugas yang sedang dilakukan.

Apakah penyebab Gangguan Hiperkinetik?

Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai penyebab Gangguan Hiperkinetik. Pada sebagian kasus dapat ditemui riwayat cedera selama kehamilan atau kelahiran, kelambatan pertumbuhan, keracunan alkohol, timah hitam, atau alergi makanan. Tetapi, pada sebagian besar kasus justru tidak ditemukan hal-hal tersebut.

Akhir-akhir ini para peneliti memusatkan perhatian pada perubahan zat-zat kimia di otak sebagai penyebab Gangguan Hiperkinetik dan menganggap bahwa perbedaan biokimiawi otak dapat menyebabkan kurangnya pengaturan terhadap pemusatan perhatian (atensi), impulsivitas, dan aktivitas motorik (pergerakan). Namun, masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk kepastiannya.

Akibat apakah yang dapat terjadi pada anak dengan Gangguan Hiperkinetik?

Jika tidak ditangani atau diobati dengan baik, anak dengan Gangguan Hiperkinetik kemungkinan besar akan tertinggal pelajaran di sekolah, tidak naik kelas, atau bahkan putus sekolah.

Hubungan dengan teman sebaya juga terganggu karena anak ini sulit bekerja sama dalam bermain atau kegiatan lainnya.

Harga diri akan terlukai karena ia mengalami lebih banyak kegagalan daripada kesuksesan. Juga karena ia sering dikritik, ditegur atau dimarahi guru dan orang tua yang tidak menyadari kondisi yang diderita dia.

Bagaimana mendeteksi seorang anak dengan Gangguan Hiperkinetik?

Menentukan apakah seorang anak menderita Gangguan Hiperkinetik adalah suatu proses yang mempunyai banyak sisi dan memerlukan waktu. Cukup banyak keadaan atau masalah fisik dan psikologis yang dapat mencetuskan gejala yang mirip seperti gejala-gejala hiperkinetik.

Anak tersebut perlu diperiksa oleh seorang ahli, dalam hal ini dokter spesialis jiwa/psikiater atau lebih baik dokter spesialis jiwa anak/psikiater anak, yang akan mempertimbangkan data dari pemeriksaan terhadap anak, data dari orang tua, guru dan dari test-test yang dilakukan.

Guru dan orang tua dapat membantu dengan memperhatikan perilaku anak mereka, apakah cocok dengan tanda-tanda Gangguan Hiperkinetik.

Kuesioner berikut ini dapat membantu kita untuk menilai kondisi seseorang anak sekiranya kita curiga bahwa ia menderita Gangguan Hiperkinetik. Skor 12 atau lebih, mencurigakan suatu Gangguan Hiperkinetik. Sebaiknya anak tersebut dikonsultasikan ke seorang ahli.


Silakan memberikan penilaian tentang bagaimana keadaan si anak untuk setiap gejala di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang menunjukkan berat ringannya permasalahan. Kemudian, nilai yang ada dijumlahkan.



Tidak sama sekali
(nol)
Sekali-sekali
(1)
Cukup sering
(2)
Hampir selalu
(3)
1.
Tidak kenal lelah atau aktivitas yang berlebihan



2.
Mudah menjadi gembira, impulsif



3.
Mengganggu anak-anak lain



4.
Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulainya, selang waktu perhatiannya pendek



5.
Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala secara terus menerus



6.
Perhatiannya kurang, mudah teralihkan



7.
Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustrasi



8.
Sering dan mudah menangis



9.
Suasana hatinya berubah dengan cepat dan drastis



10.
Ledakan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga




Abbreviated Conner's Teacher Rating Scale (Am J Psychiatry 126(6): 884-8, 1969), terjemahan Sasanti Yuniar (Jiwa XXV(2): 87-104, 1992)

Bagaimana penanganan seorang anak dengan Gangguan Hiperkinetik?

Penanganan seorang anak dengan Gangguan Hiperkinetik membutuhkan kerja sama berbagai pihak: psikiater, orang tua, guru dan, kalau bisa, anak itu sendiri.

Biasanya dipergunakan kombinasi berbagai cara (konsultasi, latihan, pendidikan), termasuk pemberian obat tertentu, untuk mencapai hasil yang maksimal.



Lembar Informasi ini dibuat oleh Dr. Albert Maramis dan Dr. Sasanti Yuniar, SpKJ. dari Lab/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.

Dokumen ini dapat direproduksi secara cuma-cuma tanpa ijin penulis selama dikutip secara keseluruhan, tidak bertujuan komersial dan dengan mencantumkan sumbernya.

Surabaya, 18 Februari 1998.

1 comment:

usaha laundry said...

usaha laundry , bisnis laundry , deterjen laundry , waralaba laundry , franchise laundry , softener laundry , pewangi laundry